mau band kamu ada disini? atau lagumu dishare disini? GRATIS....!!! buat anak band yang dah punya lagu sendiri n pengen dishare ke temen-temen laen, disini tempatnya...

ikuti aturan mainnya:
1. kirimkan lagu jadi dengan audio mixing yang normal dilengkapi dengan profil band via email ke: deditsabit@gmail.com
2. beri judul emailnya dengan nama "BAND"
3. konfirmasikan pengiriman via chatbox yang tersedia di sebelah kiri
4. ditunggu hingga proses penyuntingan selesai untuk diluncurkan...

jika ada perubahan dengan lagu, data atau lagunya tidak ingin dipublikasikan di blog ini lagi, segera hubungi admin, atas kerjasamanya kami sampaikan terima kasih dan salam tiga jari untuk mengharumkan citra musik Indonesia...

Photobucket

Post

VALENTINDOEL – Valentine [itu] Bajindoel

Oleh: Djoko Moernantyo

Bagi banyak orang, Februari entah kenapa selalu identik dengan hari kasih sayang. Gara-garanya adalah setiap tanggal 14 Februari disebut dengan Valentines Day. Bagaimana kalau hari itu disebut hari cinta artificial saja?

TIDAK HERAN sih, di hari yang sebenarnya biasa-biasa saja itu, seolah-olah semua punya kasih sayang atau cinta yang amat tulus. Identifikasi cinta itu macam-macam. Ada yang basa-basi ngomong dengan ogah-ogahan, ada pula yang mempersonifikasikan cinta dengan pernik-pernik produk industri macam cokelat, dan mawar [plastik mungkin]. Meski tak dinafikan, ada yang benar-benar meluruhkan cinta utuhnya juga di hari itu, tapi lebih kepada momen.

Lalu mengapa harus pusing dengan penandaan kasih sayang itu? Dalam diri manusia, sejatinya ada beberapa karakter cinta. Ada cinta eros, agape, dan philia. Cinta eros adalah cinta yang berhubungan dengan nafsu saja. Sebutlah cinta satu malam. Dalam mitologi Yunani, Eros adalah anak dewi Cinta, Aphrodit. Sementara agape, adalah rasa cinta yang kita rasakan kepada pencipta atau Tuhan. Sementara, philia adalah cinta yang kita berikan kepada orang-orang terdekat kita. Bisa kepada kekasih, orangtua, kerabat atau sahabat. Ini lebih tepat disebut respek.

Berada di posisi manakah Anda sekarang? Saya tidak bisa merasakan hal itu, karena yang tahu [dan memutuskan] adalah diri Anda sendiri.  Saya hanya ingin menambahkan kategori cinta tadi dengan tambahan bajindoel. Ini memang kosakata yang tidak lazim dan hanya beredar di kalangan terbatas.  Bajindoel dalam kosakata Jawa berarti reseh, sialan, atau  kata yang berarti orang itu sebenarnya hanya suka dengan permainan, bukan girang dengan komitmen. Seberapa banyak manusia dengan rasa cinta bajindoel itu?

Jujur saya suka kok dengan momen-momen seperti Valentine’s Day, karena selalu menemukan ornamen-ornamen baru tentang cinta yang menarik, unik dan membuat saya harus menoleh, mungkin sekadar mencuri pandang. Persetan bahwa hal itu  dibawa dari peradaban barat. Pertanyaan saya, apakah cinta hanya lahir di peradaban barat? Mereka saja yang cerdas mengemas rasa itu menjadi sebuah paket kapitalis yang bajindoel-nya disuka. Tapi kesukaan saya cukup pada pernik-perniknya itu. Lucu, selebihnya hanya kiasan-kiasan omongkosong.

Tulisan ini tak terang-terangan bicara hari kasih sayang itu, karena saya lebih suka bicara cinta bukan dalam balutan pernik yang artificial Buat saya pribadi,  cinta artificial adalah cinta bajindoel. Dan Valentine yang penuh artificial itu, saya sebut valentine-bajindoel alias valentindoel.

Sumber: AirPutihku

cek band/ daerahmu disini:

bali, bandung, bogor, bojonegoro, depok, jakarta, jember, kudus, lumajang, makassar, malang, pamekasan, probolinggo, purwokerto, semarang, situbondo, sumenep, surabaya, tangerang, dll.
supported by deditsabit